Minggu, 31 Agustus 2008

Marhaban Ya Ramadhan ...

Bulan suci Ramadhan 1429 H telah tiba. Semoga di hari yg penuh rahmat, ampunan & barokah ini kita semua mendapatkan kemuliaannya. Teriring do'a semoga kita juga mendapatkan kesucian lahir bathin. Amien. Marhaban Ya Ramadhan ...

Minggu, 24 Agustus 2008

Haedar Nashir

Revitalisasi Dakwah Muhammadiyah


Revitalisasi dakwah Muhammadiyah merupakan proses penguatan kembali langkah-langkah dakwah baik kuantitas maupun kualitas dalam seluruh aspek kehidupan menunju terwujudnya kehidupan yang Islami. Peningkatan kwantitas dan kualitas dakwah merupakan agenda penting yang diamanatkan oleh Muktamar ke-45. Dengan intensitas (kuantitas) dan kualitas dakwah yang semakin tinggi dan maju, diharapkan dakwah Muhammadiyah dalam jangka panjang (2005-2025) benar-benar berpengaruh langsung dalam membentuk kehidupan masyarakat yang Islami. Dengan kehidupan masyarakat yang Islami maka akan terbentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Revitalisasi dakwah Muhammadiyah pada saat ini dan masa mendatang menjadi sangat penting mengingat berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi, diantaranya :

  1. Masalah yang tumbuh di masayarakat di berbagai bidang kehidupan, semakin kompleks dan meluas seperti krisis moral, kekerasan dalam bermacam-macam bentuk, perilaku sosial yang semakin jauh dari nilai-nilai agama, penindasan manusia atas manusia dalam beragam corak, pengrusakan lingkungan hidup/alam yang semakin semena-mena, dan berbagai penyakit kehidupan lainnya dari yang terselubung hingga terang-terangan. Sehingga manusia semakin menyerupai perilaku hewan yang buas tetapi cerdik, bahkan Al-Quran mengatakan ”bal hum adhallun”, malahan jauh lebih ganas ketimbang binatang

  2. Semakin berkembangnya pemikiran yang ekstrem-radikal, dari yang radikal konservatif hingga radikal liberal, yang menimbulkan pertentangan tajam di masyarakat. Memang ekstrem konservatif-fundamentalistik memberi peneguhan pada kemapanan beragama, tetapi menjadi naif dan kehilangan kecerdasan dalam menghadapi kehidupan yang serba kompleks. Sedang esktrem liberal memberi horizon yang luas tetapi sering kehilangan pijakan nilai dan moral sehingga memberi ruang pada sekularisasi bahkan nihilisme kehidupan. Di sinilah pentingnya wawasan baru pemikiran dan gerakan dakwah Muhammadiyah yang berdimensi pemurnian (purifikasi) sekaligus pembaruan (tajdid, dinamisasi) yang harus semakin kaya (bergizi tinggi) tanpa harus terseret pada polarisasi yang ekstrem.

  3. Semakin berperan dan meluasnya para juru dakwah kontemporer di media massa elektronik dan majelis-majelis taklim serta majelis dzikir. Hal ini sungguh merupakan fenomena baru yang berhasil menggeser peran-peran dakwah konvensional yang selama ini dilakukan oleh organisasi-organisasi Islam besar seperti Muhammadiyah, NU, Persis, Al-Irsyad, dan lain-lain. Memang fenomena dakwah kontemporer tersebut merupakan hal positif yang dapat dijadikan kekuatan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiq al-khairat). Namun di sisi lain memunculkan dampak berupa agama yang cenderung ”instan”, tak ubahnya obat generik yang sekadar memblok rasa sakit. Tetapi dakwah yang seperti itu apapun kekurangannya kini jauh lebih populer dan mengalahkan model-model dakwah maupun sosok juru dakwah gaya lama. Di sinilah pentingnya pembaruan model dakwah Muhammadiyah di tengah tuntutan pasar yang telah dihinggapi budaya populer tetapi harus ber-sifat mencerdaskan, mencerahkan, dan membebaskan.

  4. Semakin berperannya media massa baik cetak maupun elektronik dalam mempengaruhi, membentuk, dan mengubah orientasi hidup manusia saat ini. Dengan kata lain media massa telah menjadi ”organisasi dakwah” yang berwajah lain, sekaligus menjadi pesaing tangguh organisasi-organisasi dakwah Islam yang selama ini berkiprah dalam kehidupan umat dan masyarakat. Pengaruh dan daya jelajah media massa adalah sangat spektakuler, sehingga dalam hitungan detik dapat menjangkau setiap relung kehidupan manusia di mana pun dan kapan pun. Televisi misalnya secara bebas dapat langsung mengunjungi balita, remaja, orangtua, dan siapapun tanpai minta ijin dulu. Hal itu sangat berbeda dengan kegiatan dan langkah organisasi dakwah yang konvensional, yang datang ke rumah siapapun harus minta ijin terlebih dulu. Televisi bukan hanya dapat dengan sekejap membangkitkan orang untuk hidup, tetapi pada saat yang sama dapat membunuh orang tanpa prosedur apapun. Di sinilah kedahsyatan peran media massa modern, yang menjadi lawan tanding gerakan-gerakan dakwah, sekaligus sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai alat dakwah paling canggih.

Mengingat berbagai masalah, tantangan, dan kecenderungan yang demikian kompleks tersebut maka sungguh sangat mendesak bagi Muhammadiyah untuk meningkatkan dan memperbarui sistem dakwahnya secara menyeluruh. Langkah-langkah pembenahan dan pembaruan harus dilakukan, antara lain melalui sejumlah agenda penting :

  1. Pembaruan sistem dakwah meluputi tinjauan ulang dan perumusan pemikiran, konsep, dan model dakwah secara simlultan;

  2. Penyiapan juru dakwah di berbagai level yang berkualitas baik dari segi komitmen, kemampuan, pengalaman, dan keahlian;

  3. Penguatan infrastruktur dakwah meliputi pengadaan daya dukung sarana, prasarana, dana, dan instrumen-instrumen lain untuk meyukseskan pelaksanaan program dan kegiatan;

  4. Memperkuat dan memperluas jaringan ke berbagai pihak, selain membangun sinergi dan soliditas ke dalam, yang dapat memperluas daya sentripetal gerakan dakwah; dan

  5. Memperkuat dan memperluas aksi-aksi dakwah yang bersifat langsung baik ke tingkat masyarakat menengah dan elite maupun massa-bawah dengan pendekatan-pendekatan baru yang lebih tepat-sasaran sebagaimana spirit dakwah kultural, tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip ajaran Islam yang menjadi paham Muhammadiyah.

Karena itu kini sangat diperlukan menggerakkan seluruh potensi Muhammadiyah untuk kepentingan revitalisasi dakwah yang demikian mulia, penting, dan strategis bagi masa depan umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan. Mengemban dakwah yang berkualitas berarti meneladani sekaligus melangsungkan risalah dakwan Nabi Muhammad untuk membawa misi Rahmatan lil-‘Alamin di muka bumi ini. Maka sudah tak ada waktu lagi untuk centang peranang, apalagi gaduh dengan soal-soal sepela. Mari bangkitkan kembali ruh atau sukma dakwah Muhammadiyah ke arah yang lebih maju dan maslahat bagi kehidupan. Insya Allah selalu banyak jalan terbentang bagi siapapun yang mau bersungguh-sungguh. Man jahada fîna lanahdiyannahum subûlana.


Sumber : Database PDM Cilacap



Salam Silaturrahmi

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Perkenalkan, kami pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) mulai saat ini melaunching bulletin dalam bentuk bulletin dunia maya.

Perlu rekan-rekan ketahui, bahwa sebelumnya kami terbit dalam bentuk format bulletin biasa dengan masa terbit setiap tiga bulan satu kali sejak Januari 2007.

Hal tersebut kami lakukan karena seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kami percaya bahwa arus informasi akan lebih cepat 'menjalar' lewat dunia maya (internet) ini daripada lewat bulletin konvensional.

Kami berharap, kelahiran kami yang di dalam bulletin konvensional kami namakan dengan Suara Persyarikatan, dapat menambah pergerakan wacana terutama adalah wacana peran Muhammadiyah dalam kancah dunia kemasyarakatan.

Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Kami sangat berharap kritik dan saran dari netter semua demi perbaikan dan kemajuan webblog kami ini.

Demikian.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Penjaga Gawang Dapur,




Ade Sutisna, SPd.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi
PCM Adipala


Webblog :
http://adesutisna.blogspot.com,
http://pantaimadasari.blogspot.com,
http://pantaiselatanjawa.blogspot.com,
http://8fspensabinangun.blogspot.com,